1.
PENGERTIAN PARIWISATA
Pariwisata atau turisme
adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan, dan jugawisatawan atau turis adalah
seseorang yang melakukan perjalanan paling tidak sejauh 80 km (50 mil) dari
rumahnya dengan tujuan rekreasi, merupakan definisi oleh Organisasi Pariwisata Dunia.
persiapan yang dilakukan untuk aktivitas ini. Seorang
Definisi
yang lebih lengkap, turisme adalah industri jasa. Mereka menangani jasa mulai dari transportasi, jasa
keramahan, tempat tinggal, makanan, minuman, dan jasa bersangkutan lainnya seperti bank,
asuransi, keamanan, dll. Dan juga menawarkan tempat
istrihat, budaya, pelarian, petualangan, dan pengalaman baru dan berbeda
lainnya. Banyak negara, bergantung banyak dari industri pariwisata ini
sebagai
sumber
pajak dan pendapatan untuk perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan. Oleh
karena itu pengembangan industri pariwisata ini adalah salah satu strategi yang
dipakai oleh Organisasi Non-Pemerintah untuk mempromosikan
wilayah tertentu sebagai daerah wisata untuk meningkatkan perdagangan melalui
penjualan barang dan jasa kepada orang non-lokal. Menurut Undang
Undang No. 10/2009 tentang Kepariwisataan, yang dimaksud dengan pariwisata
adalah berbagai macam kegiatan wisata yang didukung oleh berbagai fasilitas
serta layanan yang disediakan masyarakat, pengusaha, Pemerintah dan Pemerintah
Daerah
2. JENIS-JENIS PARIWISATA
1. Wisata Budaya
Yaitu
perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan untuk memperluas pandangan hidup
seseorang dengan jalan mengadakan kunjungan atau peninjauan ketempat lain atau
ke luar negeri, mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan adat istiadat mereka,
cara hidup mereka, budaya dan seni mereka. Seiring perjalanan serupa ini
disatukan dengan kesempatan–kesempatan mengambil bagian dalam kegiatan–kegiatan
budaya, seperti eksposisi seni (seni tari, seni drama, seni musik, dan seni
suara), atau kegiatan yang bermotif kesejarahan dan sebagainya.
2. Wisata Maritim atau Bahari
Jenis
wisata ini banyak dikaitkan dengan kegiatan olah raga di air, lebih–lebih di
danau, pantai, teluk, atau laut seperti memancing, berlayar, menyelam sambil
melakukan pemotretan, kompetisi berselancar, balapan mendayung, melihat–lihat
taman laut dengan pemandangan indah di bawah permukaan air serta berbagai
rekreasi perairan yang banyak dilakukan didaerah–daerah atau negara–negara
maritim, di Laut Karibia, Hawaii, Tahiti, Fiji dan sebagainya. Di Indonesia
banyak tempat dan daerah yang memiliki potensi wisata maritim ini, seperti
misalnya Pulau–pulau Seribu di Teluk Jakarta, Danau Toba, pantai Pulau Bali dan
pulau–pulau kecil disekitarnya, taman laut di Kepulauan Maluku dan sebagainya. Jenis ini disebut pula wisata tirta.
pulau–pulau kecil disekitarnya, taman laut di Kepulauan Maluku dan sebagainya. Jenis ini disebut pula wisata tirta.
3. Wisata Cagar Alam (Taman Konservasi)
Untuk
jenis wisata ini biasanya banyak diselenggarakan oleh agen atau biro perjalanan
yang mengkhususkan usaha–usaha dengan jalan mengatur wisata ke tempat atau
daerah cagar alam, taman lindung, hutan daerah pegunungan dan sebagainya yang
kelestariannya dilindungi oleh undang–undang. Wisata cagar alam ini banyak
dilakukan oleh para penggemar dan pecinta alam dalam kaitannya dengan kegemaran
memotret binatang atau marga satwa serta pepohonan kembang beraneka warna yang
memang mendapat perlindungan dari pemerintah dan masyarakat. Wisata ini banyak
dikaitkan dengan kegemaran akan keindahan alam, kesegaran hawa udara di
pegunungan, keajaiban hidup binatang dan marga satwa yang langka serta
tumbuh–tumbuhan yang jarang terdapat di tempat–tempat lain. Di Bali wisata
Cagar Alam yang telah berkembang seperti Taman Nasional Bali Barat dan Kebun
Raya Eka Karya
4. Wisata Konvensi
Yang
dekat dengan wisata jenis politik adalah apa yang dinamakan wisata konvensi.
Berbagai negara pada dewasa ini membangun wisata konvensi ini dengan menyediakan
fasilitas bangunan dengan ruangan–ruangan tempat bersidang bagi para peserta
suatu konfrensi, musyawarah, konvensi atau pertemuan lainnya baik yang bersifat
nasional maupun internasional. Jerman Barat misalnya memiliki Pusat Kongres
Internasiona (International Convention Center) di Berlin, Philipina mempunyai
PICC (Philippine International Convention Center) di Manila dan Indonesia
mempunyai Balai Sidang Senayan di Jakarta untuk tempat penyelenggaraan
sidang–sidang pertemuan besar dengan perlengkapan modern. Biro konvensi, baik
yang ada di Berlin, Manila, atau Jakarta berusaha dengan keras untuk menarik
organisasi atau badan–badan nasional maupun internasional untuk mengadakan
persidangan mereka di pusat konvensi ini dengan menyediakan fasilitas akomodasi
dan sarana pengangkutan dengan harga reduksi yang menarik serta menyajikan
program–program atraksi yang menggiurkan.
5. Wisata Pertanian (Agrowisata)
Sebagai
halnya wisata industri, wisata pertanian ini adalah pengorganisasian perjalanan
yang dilakukan ke proyek-proyek pertanian,perkebunan,ladang pembibitan dan sebagainya dimana wwisatawan rombongan dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan untuk tujuan studi melihat-lihat keliling sambil menikmati segarnya tanaman beraneka warna dan suburnya pembibitan berbagai jenis sayur-mayur,padi dan palawija disekitar perkebunan dan pertanian yang dikunjungi
6. Wisata Buru
Jenis
ini banyak dilakukan di negeri–negeri yang memang memiliki daerah atau hutan
tempat berburu yangdibenarkan oleh pemerintah dan digalakkan oleh berbagai agen atau biro perjalanan. Wisata buru ini diatur dalam bentuk safari buru kedaerah atau hutan yang telah ditetapkan oleh pemerintah negara yang bersangkutan, seperti berbagai negeri di Afrika untuk untuk berburu gajah,singa,jerapah,dan sebagainya. Di India, ada daerah-daerah yang membuka wisata buru ,untuk daerah Baluran di Jawa Timur dimana wisatawan boleh menembak banteng atau babi hutan.
7. Wisata Ziarah
Maqam Raja Fisabilillah di Pulau Pejengat KEPRI |
Jenis
wisata ini sedikit banyak dikaitkan dengan agama, sejarah, adat istiadat dan
kepercayaan umat atau kelompok dalam masyarakat. Wisata ziarah banyak dilakukan
oleh perorangan atau rombongan ke tempat–tempat suci, ke makam–makam orang
besar atau pemimpin yang diagungkan, ke bukit atau gunung yang dianggap
keramat, tempat pemakaman tokoh atau pemimpin sebagai manusia ajaib penuh
legenda. Wisata ziarah ini banyak dihubungkan dengan niat atau hasrat sang
wisatawan untuk memperoleh restu, kekuatan batin, keteguhan iman dan tidak
jarang pula untuk tujuan memperoleh
berkah
dan kekayaan melimpah. Dalam hubungan ini, orang–orang Khatolik misalnya
melakukan wisata ziarah ini ke Istana Vatikan di Roma, orang–orang Islam ke
tanah suci, orang–orang Budha ke tempat–tempat suci agama Budha di India,
Nepal, Tibet dan sebagainya. Di Indonesia banyak tempat–tempat suci atau
keramat yang dikunjungi oleh umat-umat beragama tertentu, misalnya seperti
Candi Borobudur, Prambanan, Pura Basakih di Bali, Sendangsono di Jawa Tengah,
makam Wali Songo, Gunung Kawi, makam Bung Karno di Blitar dan sebagainya.
Banyak agen atau biro perjalanan menawarkan wisata ziarah ini pada waktu–waktu
tertentu dengan fasilitas akomodasi dan sarana angkuatan yang diberi reduksi
menarik ke tempat–tempat tersebut di atas.
Itulah
jenis-jenis wisata yang ada di Indonesia namun, kesemua itu tergantung pada
kondisi alam dan geografis setiap daerah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar